Minggu, 14 Agustus 2011

Sate Sosis Bumbu Barbeque


Bahan:
6 buah sosis sapi, potong 3 cm
5 btg daun bawang besar, ptg 3 cm
2 buah paprika merah, potong 3x3x1/2 cm
2 bh paprika hijau, ptg 3x3x1/2 cm

Peredam:
75 ml kecap kikoman
75 ml mirin
50 gr saus tomat
2 sdm kecap manis
1 sdm gula pasir
1 sdt lada halus

Cara membuat:
1.   Peredam: aduk semua bahan peredam hingga larut dan tercampur rata
2.  Masukan sosis, daun bawang, paprika hijau, paprika merah, rendam selama 1 jam
3.   Tusuk dengan penusuk satai secara berselang seling, paprika, dain bawang, sosis
4.   Panggang diatas bara api sambil diolesi dengan sisi bahan peredam, sampai matang

Keterangan:
1.  Kikkoman adalah merek kecap asin buatan jepang yang dipakai dibanyak rumah makan masakan cina. Dibuat dengan cara fermentasi alami dan mengandung alcohol sampai 2 persen. Bisa diganti dengan kecap asin biasa

   Mirin adalah bumbu dapur untuk masakan Jepang berupa minuman beralkohol berwarna kuning, berasa manis, mengandung gula sebanyak 40%-50% dan alkohol sekitar 14%. Mirin digunakan pada masakan Jepang yang diolah dengan cara nimono (merebus dengan kecap asin dan dashi) dan campuran untuk berbagai macam saus, seperti saus untuk kabayaki (tare), saus untuk soba (soba-tsuyu), saus untuk tempura (tentsuyu) dan saus teriyaki.

Sumber:
Tabloid nova


Iga Kambing Bakar Madu


Bahan :
5 potong iga kambing
3 sdm margarine

Bumbu peredam :
4 sdm madu
1 sdm gula pasir
1 sdm kecap asin
1 sdm kecap manis
1 sdt lada hitam butiran, tumbuk kasar
2 sdm saus tomat
½ sdt garam

Cara membuat :
1.     Aduk rata semua bumbu peredam hingga rata, masukan iga, aduk rata, diamkan selama 2 jam, sisihkan
2.     Panaskan wajan tebal yang biasa digunakan untuk barbeque, beri 1 sdm mentega masukan iga, goring sambil diolesi dengan bumbu hingga matang
3.     Sajikan dengan jagung bakar

Sumber: tabloid nova 

Festive Punch


Bahan:
750 gr ginger ale
200 ml juice lemon berry
150 ml sirup merah
2 buah jeruk, iris tipis
Es kepruk

Cara membuat:
1.     Masukan dalam blender ginger ale, sirup merah, lemon berry, es kepruk, proses hingga semua tercampur rata
2.     Tuang dalam gelas, beri jeruk

Sumber : tabloid nova 

Tropical Smoothie


Bahan:
750 ml jus nenas
250 gram stroberi
250 gram mangga matang
Es kepruk

Cara membuat:
1.     Campur cemua bahan, masukan dalam blender, proses hingga halus
2.     Tuang dalam gelas saji

Sumber : tabloid Nova

Tokoh Manajemen


BAPAK MANAJEMEN ILMIAH, FREDERICK WINSLOW TAYLOR


Frederick winslow Taylor adalah seorang insinyur mekanik asal Amerika Serikat yang terkenal atas usahanya meningkatkan efisiensi industry. Ia dikenal sebagai Bapak “manajemen ilmiah” dan merupakan pemimpin intelektual dari gerakan efisiensi. Taylor lahir pada tanggal 20 maret 1856 di Germantown, Philadelphia, Pennsylvania, Amerika serikat. Taylor dilahirkan dari sebuah keluarga kelas atas Philadelphia liberal, dia adalah bungsu dari sebelas anak. Ayahnya bernama Franklin Taylor, seorang pengacara lulusan Princeton, mempunyai cukup uang dari hipotek sehingga tidak harus mempertahankan pekerjaannya yang biasa. Ibunya bernama Emily Annette Taylor, seorang wanita tangguh yang aktif memperjuangkan hak wanita pada masanya.
Keluarga Taylor cenderung otoriter dalam mendidik anak-anaknya, sehingga sejak kecil Taylor telah mampu belajar self-control dalam suatu organisasi keluarga, hal tersebut membantu Taylor untuk menghindari konflik dengan teman-temannya dan untuk menyelesaikan perbedaan pendapat diantara mereka, dan hal itu pula yang membawa sifat kooperatif dalam dirinya hingga dewasa.
Taylor dididik sejak usia yang sangat dini oleh ibunya, dengan menyekolahkan Taylor yang baru berusia 18 bulan di Perancis dan Jerman selama 2 tahun serta dengan mengajak Taylor mengelilingi Eropa. Taylor adalah seorang remaja yang kompulsif dan selalu menghitung serta mengukur hal-hal untuk mencari cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu atau menghadapi setiap masalah yang dihadapinya. Bahkan pada usia 12 tahun ia berhasil menemukan ‘’harness” yaitu suatu cara untuk mengatasi mimpi buruk yang selalu dialaminya.
Pada tahun 1872, diusia 16 tahun setelah perjalanannya tiga tahun mengelilingi Eropa dengan keluarganya,  Taylor diterima di Philips Exeter Academy, di Exeter, New Hampshire dalam rangka mempersiapkan diri masuk Universitas Harvard. Setelah lulus ujian masuk Universitas Harvard dengan nilai yang memuaskan ia menderita kelelahan mata yang parah sehingga menghalanginya untuk masuk Harvard. Atas saran dokter mata, ia mempertimbangkan karir alternative untuk dirinya, karena jauh dilubuk hatinya  ia juga merasa hidupnya bukan untuk hukum tapi berada di lingkungan perindustrian. Di Exeter ia dipengaruhi oleh system klasifikasi yang diciptakan oleh Melvil Dewey (Desimal Dewey).
Prestasi Taylor lainnya adalah memenangkan kejuaraan tenis US Asosiasi Ganda dimana  ia menggunakan raket berbentuk sendok hasil rancangannya sendiri yang kemudian ia patenkan. Meskipun ia unggul dalam matematika dan olahraga serta memiliki gelar dari perguruan tinggi eksklusif, Taylor memilih untuk bekerja di sebuah toko mesin kecil di Philadelphia sebagai masinis dan pembuat pola, dan mendapat pengalaman kerja sebagai pembuat pola lantai di Pump-Manufacturing Company, Enterprise Hydrolic Works, Philadelphia.
Pada tahun 1878, karir Taylor menanjak ketika ia bekerja di sebuah perusahaan pabrik baja di Midvale steel Works. Disini ia memulai karir dari bawah  sebagai penjaga toko dan berkembang menjadi masinis, kemudian dipromosikan menjadi mandor, mandaor pemeliharaan dan kepala juru. Dalam waktu enam tahun ia maju menjadi direktur riset, dan akhirnya kepala pekerja (chief engineer). Taylor mengetahui bahwa tenaga pekerja cenderung untuk melakukan pekerjaan jauh lebih sedikit daripada yang benar-banar dapat dihasilkan, ia ingin meningkatkan kapasitas produksi mereka. Namun para pekerja menolak upaya Taylor tersebut, tapi setelah tiga tahun tampaknya Taylor telah berhasil meningkatkan produksi secara melalui konstan manajerial tekanan. Dekade berikunya di Midlave ia habiskan dengan meneliti tentang masalah produksi dan pekerja, dia ingin meningkatkan output tanpa harus menekan pekerja, tujuannya adalah menemukan cara yang paling efisien untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Dia mengawasi ketat bagaimana pekerjaan dilakukan dan kemudian akan mengukur kuantitas yang diproduksi.
Pada tahun 1881 Taylor menerbitkan sebuah esai tentang pemotongan logam dank arena hal itu ia mendapat perhatian dari para insinyur karena pemeriksaan yang ketat dari langkah-langkah individu yang terlibat dalam pemotongan logam. 
Selain bekerja Taylor juga melanjutkan studinya dengan menjadi salah seorang siswa di Institute Teknologi Stevens, dan pada tahun 1883 ia lulus dan memperoleh ijazah Teknik Mesin Elektro, rekor Taylor yang belajar sambil bekerja tersebut hingga sekarang belum ada yang memecahkannya mengingat sulitnya menuntut ilmu di universitas tersebut. Jadi hanya dengan kemampuan intelektual yang luar biasalah yang dapat berprestasi disana, padahal ia juga bekerja diwaktu yang sama. Pada tanggal 3 mei tahun 1884, ia menikah dengan seorang gadis Philadelphia bernama Louise M. Spooner.
Dari tahun 1890 sampai tahun 1893 Taylor bekerja sebagai direktur dan konsultan pada bidang manajemen untuk Manufacturing Investment Company Of Philadelphia (suatu perusahaan yang mengoperasikan pabrik kertas di Maine, Wisconsin). Di tahun 1893 ini, Taylor membuka praktek konsultasi di Philadelphia. Pedoman bisnisnya adalah “Systematizing Shop Management And Manufacturing Costs A Spaciality”. Kemudian pada tahun 1895 ia mulai menerbitkan kartas untuk meningkatkan insentif pekerja.
Pada tahun 1898, Taylor bergabung bergabung dengan Bethlehem Steel dan mengembangkan alat baja berkecepatan tinggi. Karena hal ini pada tahun 1900, ia menerima medali emas pribadi di Paris , dan pada tahun yang sama ia juga mendapat anugerah medali Elliott Cresson dari Franklin Institute Philadelphia. Taylor membuat Bethlehem Steel menjadi pabrik dunia yang paling modern dan berpotesi prototype untuk produsen dan insinyur di industry lain. Kontribusi taylor lainnya ke Bethlehem Steel adalah analisis real time output harian dan biaya, system biaya aktansi yang modern, sistem biaya yang modern akuntansi, mengurangi peringkat halaman pekerja 500-140, dua kali lipat stamping produksi pabrik, dan menurunkan biaya per ton bahan ditangani dari delapan sen sampai empat sen. Dia berhasil menerapkan teknik penghematan biaya meskipun ia menambahkan panitera, guru, waktu studi insinyur, pengawasan dan posisi staf dukungan. Sementara di Betlehem, Taylor dan Manusel White Codeveloped Sistem  untuk baja perlakuan panas kromtungsten alat, yang akhirnya memenangkan pengakuan internasional.
Saat bekerja di perusahaan Midvale and Bethlehem Steel di Pennsylvania Amerika Serikat. Ia meyakini berdasarkan pengamatannya seputar metode kerja saat itu, bahwa output produksi yang dihasilkan para pekerja hanya sepertiga dari apa yang seharusnya. Ia mengajukan koreksi atas situasi tersebut dengan menerapkan “metode saintifik” pada pekerjaan-pekerjaan lapangan. Hasratnya adalah menemukan “cara terbaik” dengan mana setiap pekerjaan dapat diselesaikan dan ini membawa pada analisis mengenai desain pekerjaan. 
Setelah setahun melakukan eksperimen dengan para pekerja, Taylor mengajukan 4 prinsip Scientific Management. Prinsip-prinsip tersebut diyakininya mampu meningkatkan produktivitas secara signifikan. Prinsip-prinsip tersebut terdiri atas : (1) Penggantian metode “tunjuk-tangan” dalam hal menentukan tiap elemen pekerjaan pekerja dengan metode penentuan secara ilmiah; (2) seleksi dan training pekerja secara ilmiah; (3) kerjasama pihak manajemen dan pekerja untuk memenuhi tujuan pekerjaan, lewat metode ilmiah; dan (4) pembagian kewenangan yang lebih setara antara manajer dan pekerja, di mana manajer melakukan perencanaan dan pengawasan, sementara pekerja melakukan pelaksanaan. 
Taylor memberi perhatian yang kecil atas organisasi. Ia lebih menekankan pada pengorganisasi kerja di tingkat terbawah organisasi, khususnya kerja-kerja supervisor. Kita akan menemui implementasi karya Taylor dalam industri-industri rekayasa masa kini. Namun, Taylor telah melakukan revolusi atas pekerjaan seorang manajer. Ia secara tegas mendemonstrasikan bahwa seorang manajer harus melakukan penilaian yang hati-hati seputar cara terbaik untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien. Sebab itu, adalah tanggung jawab manajemen untuk secara tegas memilih, melatih, dan memotivasi pekerja untuk memastikan bahwa suatu cara terbaik telah diikuti.
Pekerjaan Taylor berlangsung dalam periode waktu ketika ada banyak perubahan industri tumbuh setelah Perang Sipil. Industri nasional tumbuh dari perdagangan lokal - baja, kaca, tekstil, dan sepatu. Pabrik-pabrik kecil berkembang menjadi besar. Pemilik modal menjadi kaya dengan produksi massal, dan pekerja menerima sedikit untuk usaha mereka. Masalah termasuk kecerobohan, keamanan, ifisiensi, dan keprajuritan (pekerja menyeret kaki) pada pekerjaan. Taylor berusaha untuk melewati bonus insentif manajemen, ia berpikir bahwa hal itu sia-sia dalam memperbaiki masalah. Dia percaya bahwa upah insentif itu tidak memberi solusi kecuali mereka digabungkan dengan tugas-tugas yang efisien yang direncanakan dan mudah dipelajari. Ia mengusulkan bahwa manajemen harus bekerja sama dalam peran pendukung (Freedman 26-38). "Bukan hanya Taylor memiliki beberapa ide yang pasti tentang pekerjaan dan bagaimana harus dipelajari, terorganisir, dan dihargai, tapi tampaknya dia juga tahu sesuatu tentang perubahan organisasi" (Wredge dan Greenwood 270-272).
Usaha-usahanya pada perusahaan baja membawa pemikiran apa yang dikenal sebagai “Scientific Management” (Manajemen Ilmiah). Di sini bidang engineering harus ikut bertanggungjawab terhadap hal-hal yang menyangkut perancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja. Pada tahun 1881, Taylor melakukan studi tentang pemotongan baja selama 25 tahun dan dipublikasikan di Transaction of The American Society of Mechanical Engineers pada tahun 1907 yang merupakan paper terpanjang.
Selanjutnya di Bethlehem Steeel, Taylor melakukan analisis tentang percobaan penyekopan untuk mengangkat biji batubara dan biji besi. Satu skop penuh untuk biji batubara beratnya hanya 3,5 pound. Sedangkan satu skop penuh biji besi beratnya 38 pound. Dari kasus ini, Taylor menyimpulkan bahwa jenis skop yang sama tidak cocok digunakan untuk semua pekerjaan. Untuk itu Taylor menugaskan dua orang untuk melakukan pekerjaan penyekopan dengan ukuran skop yang bervariasi dari yang berkapasitas kecil sampai besar. Setelah melakukan beberapa eksperimen dia temukan bahwa skop dengan kapasitas 21,5 pounds merupakan bobot yang ideal. Produktivitas penyekopan dapat ditingkatkan secara dramatis sehingga dalam periode 3,5 tahun jumlah pekerja penyekopan dapat dikurangi dari 500 menjadi 140 tenaga kerja.
Hasil penelitian lainnya dari Taylor adalah penentuan metode untuk pengaturan jam kerja yang optimum. Pada penelitian ini Taylor melakukan pemindahan besi gumbal untuk menentukan metode pemindahan, kecepatan, waktu kerja dan waktu istirahat yang optimal. Sebelum penelitian Taylor memilih pekerja dan diberi pengarahan yang intinya bahwa penelitian yang dilakukan bukan untuk mengukur kekuatan maksimum pekerja, tetapi untuk mengetahui seberapa besar tenaga seorang pekerja yang dikeluarkan agar pekerja tersebut dapat member hasil yang sebanyak-banyaknya. Sebelum dilakukan penelitian, pekerja yang dipilih dilatih terlebih dahulu agar mempunyai keseragaman dalam melakukan pekerjaan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu bekerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat. Analisis spesifikasi dan kebutuhan kerja yang dikembangkannya dikenal sebagai Work Design or Method Study. Taylor juga dikenal sebagai pelopor aktivitas yang sekarang dikenal dengan pengukuran kerja. Aktivitas ini ditekankan pada penentuan waktu baku dengan menggunakan jam henti (stop watch) bagi seorang pekerja yang melakukan pekerjaan. Studi yang dilakukan Taylor pada dasarnya ditekankan pada peningkatan efisiensi yang diterapkan pada tiap bagian. Peningkatan efisiensi pekerjaan manual di tiap bagian dilakukan dengan mengeliminir gerakan yang tidak bermanfaat, gerakan yang lambat, dan gerakan yang mengganggu. Pekerjaan mekanik ditingkatkan dengan memanfaatkan peralatan bantu seperti jigs dan fixture. System yang dikembangkan Taylor dalam upaya peningkatan efisiensi kerja difokuskan pada perbaikan metode kerja, mengurangi jam kerja, dan mengembangkan standar kerja. Pada sisi lain, ide Taylor mengenai peningkatan efisiensi dan produktivitas di atas tidak lepas dari perasaan khawatir, bahkan timbul kecaman dari perkumpulan tenaga kerja Amerika yang menilai pendapat Taylor tersebut sebagai rencana serius untuk mengurangi keterlibatan manusia yang digantikan oleh mesin.
Pada usia tiga puluh tujuh, Frederick menjadi seorang insinyur konsultasi. Sayangnya, dia tidak memahami perlawanan dari orang yang paling terancam oleh sistem nya - supervisor dan manajer menengah. Dia fokus pada metode pemotongan biaya ketika masalah yang disebut untuk pelanggan baru dan produk. Pada Perusahaan Bearing Roller Simonds ia meningkatkan produktivitas sambil meningkatkan kecepatan dan akurasi. Kritikus Taylor mengatakan dia terlalu keras karena rencana inovatif menyebabkan orang kehilangan pekerjaan mereka, mengacu pada mengganti nya dari 120 pekerja dengan hanya 35 di Simonds. Dalam prakteknya, Taylor "mengambil pendekatan yang kasar sering kejam" untuk memotong kepala daripada pekerjaan menabung. Dia percaya bahwa serikat pekerja tidak akan diperlukan jika pekerja dibayar senilai masing-masing (Weisbord 1987).
Meskipun banyak prestasi yang mengesankan, tapi Taylor membuat musuh. Beberapa manajer juga tuan tanah dan ketika Taylor mengurangi populasi gaya halaman, mereka pikir dia akan berkurang Betlehem Selatan (Weisbord 1987). Ironisnya, itulah apa yang mereka telah menyewa Taylor untuk dilakukan, tetapi mereka tidak pernah berharap bahwa dia benar-benar akan melakukannya. Bahkan, pekerja yang terlantar dipindahkan ke pekerjaan lain dan tidak kehilangan pekerjaan. Setelah perselisihan dengan manajemen baru di Betlehem, Taylor akhirnya dipecat pada Mei 1901.
Taylor tidak menderita secara finansial dari kehilangan pekerjaan, tapi peristiwa itu melukai harga dirinya. Dia mulai berkonsentrasi pada rumah dan hobinya. Dan di tahun itu pulalah Taylor dan istrinya mengadopsi tiga anak yang diberi nama Kempton, Robert dan Elizabeth. Dari hal ini dapat dilihat, walaupun sikapnya yang tegas dan disiplin terhadap pekerjaan, Taylor juga sangat manusiawi karena ia mersa kesepian belum dikaruniai anak-anak yang akan melanjutkan keturunannya. Setelah Betlehem steel, Taylor pernah bekerja untuk uang lagi.
Dalam presentasi pada bulan juni tahun 1903, Taylor berhasil menggabungkan kepentingan-kepentingan 350 insinyur mekanik di Saratoga, New York. Esai ini merupakan pernyataan yang paling lengkap dari manajemen ilmiah. Martha Banta menyebut “esai Saratoga merupakan salah satu dokumen penting dalam membentuk industrilisasi modern”. Keberhasilan esai ini menyebabkan Taylor di daulat untuk menjadi Presiden Dari American Society Of Mechanical Engineers (ASME) pada tahun 1906 sehingga ia juga dikenal sebagai Bapak Teknik Industri.
Pada tanggal 19 oktober 1906, Taylor juga mendapat anugrah gelar kehormatan Doctor Of Science dari University Of Pennsylvania. Dimasa tuanya Taylor ingin menjadi seorang yang dapat diteladani oleh orang-orang disekelilingnya, beliau menghabiskan waktu untuk mengajar dan akhirnya menjadi Profesor di sekolah Tuck Of Business di Dartmouth College.
Pada tahun 1911, Taylor mempopulerkan system manajemen ilmiah (Scientific Management) dalam bukunya yang berjudul “Principles Of Scientific Management”. Dalam bukunya itu , Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan”. Beberapa penulis seperti Steven Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sabagai tahun lahirnya teori manajemen modern.
Pada musim dingin tahun 1915 ketika dalam perjalanan tour presentasinya di Midwest, Taylor terkena pneumonia. Ia dibawa ke rumah sakit di Philadelphia dan merayakan ulang tahunnya yang ke 59 disana,  dan satu hari setelah ulang tahunnya ia meninggal, yaitu pada tanggal 21 maret 1915. Taylor menghembuskan napas terakhirnya dengan segudang prestasi dan ide-ide yang tak akan terkubur hingga akhir zaman. Jenazah Taylor dimakamkan di West Laurel Hill Cemetery, Bala Cynwid, Pennsylvania.
Terdapat tiga makalah yang merupakan hasil pemikiran Taylor tentang teori manajemen, yaitu Shop Management, The Principle of Scientific Management, danTestimony before The Special House Committee. Ketiga makalah tersebut diterbitkan menjadi sebuah buku dengan judul Scentific Management.Berdasarkan bukunya, Scientific Management, terdapat empat prinsip yang dirumuskan Taylor :
1.   Menghilangkan sistem coba-coba dan menggantinya dengan metode ilmu pengetahuan di setiap kegiatan manajemen.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu. Langkah selanjutnya adalah memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3.    Pekerja harus menerapkan ilmu pengetahuan di dalam menjalankan pekerjaannya.
4.     Antara pimpinan dan pekerja harus terdapat kerjasama yang baik.
Terdapat beberapa penelitian dan observasi yang dilakukan oleh Taylor, di antaranya adalah studi gerak dan waktu (time and motion study). Dalam study ini, seorang manajer harus mampu menentukan hal yang terbaik dalam pengerjaan suatu tugas melalui penganalisaan, observasi, dan serangkaian percobaan. Percoban yang dilakukan Taylor adalah mencari berat terbaik untuk muatan skop supaya hasil yang didapat maksimal dan pengerjaannya dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu, Taylor juga mengembangkan suatu observasi  yang disebut organisasi fungsional. Organisasi fungsional ini terbagi menjadi dua, yaitu perencanaan dan pelaksanaan. Pada perencanaan, manajer dibagi dalam beberapa kategori dengan nama route clerk, instruction card clerk, dan time and cost clerk. Sedangkan dalam tahap pelaksanaan, dikenal manajer dengan nama gang boss, speed boss, repair boss, dan inspector. Sementara itu, di pabrik dikenal dengan nama disciplinarian.
Taylor juga mengembangkan teori  yang dikenal dengan nama The Taylor Differential Rate System. Teori ini mengenai upah per potong minimum dan upah per potong maksimum. Maksud dari penetapan ini adalah untuk memotivasi karyawan supaya dapat bekerja maskimal. Upah per potong minimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan sama dengan standar atau di bawah standar. Sementara itu, upah per potong maksimum diberikan kepada pekerja yang menghasilkan di atas standar.

Pina Colada


Bahan:
125 ml jus nanas
180 ml susu segar
50 ml sirup nanas
250 gr es kepruk

Cara Membuat :
1.     Campur semua bahan, masukkan dalam blender, proses hingga halus
2.     Masukkan dalam gelas, minum selagi dingin.

Sumber: Tabloid Nova

Strawberry Moctail


Bahan:
300 ml jambu biji
400 ml jus stroberi
6 sdm madu
150 ml juice lemon lime
Es batu

Cara Membuat:
1.   Campur jus jambu, jus stroberi, madu, juice lemon lime dan es batu, masukkan dalam blender, proses hingga halus.
2.     Masukkan dalam gelas saji, beri es batu. sajikan segera.

Sumber: Tabloid Nova

Sour Moctail


Bahan:
500 ml air matang
100 gram gula pasir
500 gram mangga matang, cincang kasar
125  ml air jeruk lemon dan lime
225 air jeruk manis
Es batu

Cara Membuat:
1.     Campur air dan gula pasir, hingga mendidih, angkat, dinginkan.
2.     Masukan mangga dalam blender, beri larutan gula proses hingga halus.
3.     Tuangkan dalam gelas, beri es batu. Sajikan dingin
Untuk 5 gelas

Sumber: Tabloid Nova

Melon Eksotis


Bahan:
200 ml sirup vanilla
200 ml blue chill
200 ml jus melon
200 m jus leci
2oo m jus stroberi
Es batu secukupnya

Cara Membuat:
1.     Masukan semua jus ke dalam blender, proses hngga tercampur rata.
2.     Tuangkan jus dalam gels saji tambahkan es batu. Sajikan segera.
(blue chill: minuman soda berwarna biru rasanya manis.)

Sumber: Tabloid Nova

Citroen Layer Cake


Bahan:
100 gram mentega
150 gram gula bubuk
4 kuning telur
3 putih telur
100 gram tepung terigu
2 sendok teh air jeruk lemon
250 gram selai marmalade
Whipped cream, untuk hiasan
Jeruk mandarin, untuk hiasan

Cara Membuat:
1.   Buat cake: kocok mentega dan gula sampai putih dan halus, masukkan kuning dan putih telur satu persatu sambil di kocok sampai mengembang. Matikan mikser, masukkan tepung terigu sedikit dikit sambil di aduk rata, tambahkan air jeruk lemon, aduk rata.
2.  Tuang adonan kedalam Loyang bulat diameter 18x5 cm yang sudah di olesi mentega dan di taburi tepung terigu. Panggang dengan suhu 180 derajat C sampai matang.
3.     Setelah kue dingin, belah melintang 3 bagian , olesi setiap lapisan dengan selai secara bersusun sambil di tekan.
4.     Olesi seluruh permukaan kue dengan whipped cream, hias dengan irisan jeruk sunkist.

Sumber: tabloid nova

Special Chocolate Cake


Bahan:
11 kuning telur
3 putih telur
70 gram gula bubuk
50 gram tepung terigu  
25 gram coklat bubuk          
10 gram maizena
Tepung, coklat bubuk, dan maizena di campur dan di ayak.
½ sendok teh baking powder
110 gram mentega, cairkan
250 gram dark cooking chocolate, lelehkan.

Cara membuat:
1.   Buat cake: kocok kuning telur, putih telur, dan gula sampai putih dan halus. Matikan mikser, masukkan campuran tepung terigu sedikit demi sedikit  sambil di aduk rata.
2.  Tuang mentega cair perlahan lahan sambil di aduk rata, tuang ke 3 loyang persegi ukuran 20x20x3 cm yang sudah di olesi margarin dan di taburi tepung terigu. Panggang dengan suhu 170 derajat c selama 45 menit. Setelah dingin di olesi setiap lapisan dengan chocolate ganache, diamkan sampai agak beku. Siram coklat leleh, ratakan.

(chocolate ganache):
Bahan:
100 ml susu cair
100 gram krim kental
500 gram dark cooking chocolate, potong-potong kecil
100 gram mentega tawar

Cara membuat:
1.  Masak susu cair dan krim kental sampai panas. Matikan api, masukkan dark cooking chocolate, aduk sampai coklat larut.
2.     Masukkan mentega, aduk sampai tercampur rata, siap untuk digunakan.

Sumber: tabloid nova

Lapis Surabaya


Bahan (adonan kuning):
175 gram mentega, kocok, sampai putih
15 kuning telur                
150 gram gula bubuk     
Kuning telur dan gula bubuk di kocok sampai putih dan kental.
100 gram tepung terigu            
4 putih telur, kocok kaku

Bahan (adonan coklat)
90 gram mentega, kocok sampai putih
8 kuning telur          
75 gram gula bubuk 
Kuning telur dan gula bubuk kocok sampai putih dan kental
40 gram tepung terigu  
15 gram coklat bubuk     
Tepung terigu dan coklat bubuk di aduk rata dan di ayak
2 putih telur, kocok kaku

250 selai strobery, untuk mengoles lapisan kue

Cara membuat :
1.   Buat adonan kuning: masukkan campuran kuning telur dan gula kocok ke dalam mentega kocok, aduk rata.
2.   Masukkan tepung terigu sedikt demi sedikit sambil di aduk rata, masukkan putih telur kocok sedikit sedikit ke dalam adonan sambil di aduk rata.
3.  Tuang adonan ke dalam 2 buah Loyang persegi ukuran 20x20x2 cm yang sudah di olesi margarin, dialas kertas roti, dan di taburi tepung terigu.
4.  Panggang dalam oven dengan suhu 190 derajat C sampai kuning ke coklatan.angkat dan dinginkan.
5.   Buat cake coklat: proses pembuatannya sama dengan membuat cake kuning.
6.  Penyelesaian: setelah kue matang dan benar-benar dingin, olesi cake kuning dengan selai stroberi, tumpuk cake kuning hingga terlihat susunan lapisan kuning, coklat, kuning. Diamkan beberapa saat baru potong-potong.

Sumber: tabloid nova

Sabtu, 13 Agustus 2011

Mocca Cake


Bahan:
175 gram mentega/margarine
150 gram gula bubuk
3 butir telur
150 gram tepung terigu                   
1 sendok teh baking powder
25 gram susu bubuk, 75 ml air, 2 sendok makan kopi instan à di larutkan
10 bks teng-teng gepuk

Krim Moka:
400 gram whipped cream bubuk
100 gram susu bubuk
500 ml air es
100 gram gula bubuk
2 sendok makan kopi instan, larutkan dengan sedikit air panas

Cara Membuat:
1.   Buat cake: kocok mentega dan gula sampai lembut, masukkan telur satu Persatu sambil terus dikocok sampai rata
2.    Masukkan campuran tepung terigu dan baking powder sedikit demi Sedikit sambil di aduk rata, tuang larutan susu dan kopi, aduk rata.
3.  Tuang adonan ke dalam Loyang bulat ukuran 20 cm yang sudah di olesi Margarine dan ditaburi sedikit tepung terigu. Panggang dalam oven dengan suhu 180 0C selama 45 menit . Angkat dan dinginkan.
4.  Buat krim moka: campur whipped cream, susu bubuk, air es, dan gula Bubuk, kocok dengan kecepatan tinggi hingga lembut, masukkan larutan Kopi, kocok hingga tercampur rata, sisihkan.
5.  Penyelesaian: belah kue menjadi tiga bagian, olesi setiap lapisan dengan Krim moka secara bersusun sambil agak di tekan. Lapisi seluruh permukaan Kue dengan krim moka. Taburi sisi lingkaran dan bagian atas kue dengan Teng_teng gepuk/sesuai selera, hias lagi dengan whipped cream.

Sumber: tabloid nova