Minggu, 31 Juli 2011

Melatih Usus Besar

Melatih kembali usus besar agar dapat buang air besar dengan lancar setiap hari
1.     Minumlah segelas air hangat pada pagi hari setelah bangun tidur. Lalu, masukan kapsul pencahar kedubur anda
2.    Lakukan sedikit aktivitas fisik (merapikan tempat tidur, olah raga ringan, dll) selama 3-4 menit
3.    Duduk atau jongkoklah diatas toilet. Pelan-pelan dorong selama 2 menit. Jika tidak terjadi apa-apa berdirilah.
4.    Lakukan setiap hari selama 6 minggu

Alasan Cemas Terkena Kangker Payudara

Anda mempunyai alasan untuk khawatir tentang kangker payudara pada usia dibawah 50 tahun atau di atas 50 tahun jika :
1.   Tes positif memiliki gen kangker atau punya keluarga tingkat pertama yang mengidap kangker payudara sebelum usia 50 tahun
2.    Bersekolah lebih lama-dibandingka rata-rata wanita (gaya hidup yang berkaitan dengan kangker)
3.    Kurang mengkonsumsi buah atau sayur
4.    Tinggal dilingkungan yang banyak pabrik kimia
5.    Terpapar senyawa estrogen kimia ditempat tinggal atau kerja

Tanaman Obat Pengencer Darah

Alfalfa
Birch
Sweet clover
Bedstraw
Poplar
Semanggi merah
Dedalu
Gandapura
Blackhaw (viburnum). Dibuat dari arak obat. Dosis 25 tetes, minum jika diperlukan

Peringatan: jangan mengkonsumsi tanaman ini jika mengalami perdarahan atau menjalani operasi

Olah Raga Vagina

1.     Cobalah untuk mecapai orgasme, sendiri atau beserta pasangan
2.    Latihan otot dasar panggul
a.    Embuskan napas dan dorong seolah anda sedang mendorong sesuatu keluar dari dalam vagina. Tahan selama 3 detik, kemudian tarik napas dan rileks. Ulangi 25-50 kali
b.    Untuk menyelaraskan otot-otot vagina dan menambah pelumasan: kencangkan otot-otot vagina untuk menjepit jari dan kelereng kecil dan tahan selama 10-13 detik. Kencangkan dan kendorkan otot vagina dengan cepat (10-30 kali) bersama dengan embusan napas. Ulangi 10-25 kali
c.    Untuk menyelaraskan vagina dan kandung kemih. Duduk dalam bak mandi dengan air setinggi pinggul. Cobalah mengisap air kedalam vagina dan keluarkan lagi. Isap saat menarik napas dan keluarkan saat mengembuskan napas. Lakukan 25-50 kali

Sabtu, 30 Juli 2011

Jika Kesulitan Ketika Harus Presentasi


1.   Lakukan kontak mata à pandangi peserta satu-satu selama 5 detik
2.   Mengamati respon pendengar setiap beberapa kalimat
3.   Jangan terpaku pada kata-kata dalam naskah
4.   Usahakan merasa nyaman sebagai pembicara
5.   Mengajak 3 pendengar berbicara, pilih dari kiri, tengah dan kanan
6.   Jika lebih dari 100 orang, usahakan sambil berjalan melakukan kontak mata, depan, tengah, kiri kanan, dan belakang
7.   Amati orang yg sedang presentasi

Persiapan presentasi
1.   Buang jauh pikiran negative, dan berpikirlah positif
2.   Ketahui tujuan presentasi anda
3.   Kenali calon pendengar anda dengan memperhatikan komposisi usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, dan sebagainya
4.   Persiapkan materi presentasi anda secara sistematis

Cara menghentikan grogi
1.   Ambil napas perlahan, tahan beberapa saat, dan hembuskan secara perlahan pula
2.   Berhentilah berpikir negative
3.   Tanamkan informasi yg bisa membuat anda tenang dalam hati, bisa berupa pernyataan positif, misalnya: aku bisa

Tips Agar Mudah Mengingat Nama Orang

1.   Anda harus menyimak nama kenalan anda dengan seksama, perhatikan dan ingat-ingat wajahnya
2.   Jika dapat kartu nama, perhatikan dengan seksama
3.   Sebut namanya sekali lagi
4.   Coba hubungkan nama lawan bicara dengan objek tertentu
5.   Sebelum akhiri parcakapan, sebut namanya sekali lagi, bersamaan dengan ucapan salam perpisahan
6.   Usahakan selalu menyebut namanya selama percakapan

Cara Mudah Ketika Memperkenalkan Diri

1.    Tersenyum
2. Ucapkan kalimat pembuka misalnya: bolehkah aku gabung, dengan ramah berlatihlah jabat tangan yg baik dan mengesankan
3.  Jika belum tau topic yg dibahas, amati apa yg ada pada dirinya, misalnya aksesoris, warna baju

Hal yang harus diperhatikan:
1.  Pikirkan tentang cara anda merasa dan bertindak sekitar orang-orang yang telah anda kenal, di saat anda merasa nyaman dan bersikap sopan santun
2.    Hindari terlalu memperhatikan diri anda sendiri
3.    Lawanlah sifat was-was yang mungkin muncul sebelum anda berkenalan
4.  Ketika berkenalan, konsentrasikan diri untuk menarik perhatian orang terebut dengan tutur kata dan suara yang baik, senyuman, bahasa tubuh, dan etika yang tepat
5. Jika anda ingin orang berkenalan dg anda, fokuskan perhatian pada orang tersebut

Tips Dalam Parcakapan

Kata-kata yang dihindari dalam percakapan
1.   Kata-kata dari bahasa asing
2.   Kata-kata yang kurang sopan
3.   Kata-kata yang mengandung kemungkinan banyak arti

Sikap tubuh dalam percakapan
1.   posisi tegap. Berdirilah dengan posisi badan tegak, berat badan bertumpu pada kedua kaki, dan tariklah baju kebelakang.
2.   Tetap menjaga kontak mata, jika tidak berani caranya adalah pandanglah kedua titik antara dua alis mata lawan bicara anda

 Tiga kata kunci percakapan : permisi, maaf, terima kasih

Jangan dilakukan :
v  Memutuskan percakapan begitu saja
v  Jika lawan bicara bosan, segera akhiri à perhatikan bahasa tubuh à
1.   menguap
2.   mengetuk meja
3.   menghentakan kaki berkali-kali,
4.   bertopang dagu
5.   mencoret-coret
6.   tatapan kosong
v  Jika lawan bicara masih antusias à lanjutkan

v  Putuskan percakapan secara santun

Harus dilakukan : perluas wawasan dan tambah pengetahuan : cara baik memupuk keterampilan bicara

Cara Mengimbangi Percakapan

 Ø  Lakukan Komunikasi dua arah
Ø  Bicarakan hal yang disukai lawan bicara
Ø  Bersikap ramah dan tersenyum
Ø Jadi pendengar yang baik, yang mendengarkan secara aktif dan siap merespons apa yang dikatakan lawan bicara
Ø  Usahakan ikut ambil bagian dalam pembicaraan jika bertemu orang baru
Ø Bicarakan tema yang bersifat umum, misalnya tentang studi, pekerjaan,
Ø  Bicara secara lugas dan tegas, ucapkan kata-kata dengan jelas

Senam Ringan Untuk Memupuk Rasa Percaya Diri

1.   Lakukan jalan di tempat  sebagai pemanasan selama 5 menit. Lakukan juga peregangan otot-otot tangan dan kepala, misalnya  dengan  cara memutar pergelangan tangan, lengan, dan leher.

2.   Berdiri tegak punggung lurus, jangan bersandar ke tembok. Letakan kedua tangan di pinggang dan ibu jari menghadap ke belakang. Arahkan wajah dan pandangan mata lurus ke depan.

3.   Tarik napas perlahan-lahan dalam waktu 8-10 detik sambil membayangkan energy alam ikut masuk bersama udara yang anda hirup. Pada saat anda mengambil napas, tariklah kedua siku anda kebelakang sejauh  mungkin. Dongakkan kepala perlahan-lahan ke  atas, sedangkan dada ditarik kedepan (dibusungkan). Kedua bahu ditarik kebelakang,

4.   Tahan napas selama 30 detik sambil membayangkan energy alam meresap ketubuh anda. Posisi tubuh tetap tidak berubah

5.   Hembuskan napas perlahan dalam waktu 10 detik sambil membayangkan sikap rendah diri dan semua sifat buruk dalam diri anda keluar bersama udara yang anda hembuskan. Selama mengembuskan napas ini, pelan-pelan gerakan tangan andadari sikap bertolak pinggang kesikap ke sikap lurus kedepan sejajar dengan bahu, sedangkan jari-jari tangan berubah menjadi sikap menggenggam erat membentuk kepalan. Kepalan ini menghadap kebawah. Semua gerakan ini dilakukan dengan otot yang makin lama makin tegang

6. Pertahankan sikap tubuh ini selama 10 detik sampai semua udara keluar dari paru-paru. Lalu kendurkan otot-otot tubuh secara perlahan sambil digerakan kembali ke sikap no.2,

Pengertian Jasa

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak kepihak lain secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan.

Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik

Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi, diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah, dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya.

Ciri-ciri jasa:
1.    Suatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen
2.    Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan suatu produk fisik
3.    Terdapat interaksi antara penyediaan jasa dengan pengguna jasa 

Pemasaran Jasa


Dinamika yang terjadi pada sector jasa terlihat dari perkembangan berbagai industry seperti perbankan, asuransi, penerbangan, telekomunokasi, retail, konsultan dan pengacara. Selain itu terlihat dari maraknya organisasi nirbala seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, perguruan tinggi yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi pada pelanggan.

Pamasaran jasa merupakan suatu proses mempersepsikan memahami, menstimulasi, dan memenuhi kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus untuk menyalurkan sumber-sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Pemasaran memberi perhatian pada hubungan timbal balik yang dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatan-kegiatan para pesaing.

Fungsi pemasaran terdiri dari 3 komponen kunci yaitu sebagai berikut:
1.   Bauran pemasaran (marketing mix), merupakan unsure-unsur internal penting yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi
2.    Kekuatan pasar, merupakan peluang dan sebuah organisasi berinteraksi
3.  Proses penyelarasan, yaitu proses strategic dan manajerial untuk memastikan bahwa bahwa bauran pemasaran jasa dan kebijakan internal organisasi sudah layak menghadapi kekuatan pasar.

Tugas manajer dalam menyusun program pemasaran adalah mengintergrasikan unsure-unsur pemasaran agar dapat memastikan keselarasan yang terbaik antara kemampuan internal dan lingkungan pasar eksternal.

Kotler (2000) mengatakan : pemasaran merupakan suatu proses social dan manajerial, baik oleh individu, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut lovelock (2002) pemasaran harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
1.    Mencakup perumusan upaya strategic yang dilakukan manajemen puncak
2.   Merupakan fungsi dari sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh manajemen tingkat bawah
3. Merupakan sarana bagi upaya untuk menjadikan keseluruhan bagian organisasi yang berorientasi kepada konsumen

Perbedaan dalam memasarkan produk jasa:
1.    Pelanggan tidak menentukan kepemilikan jasa
2.    Hasil produk jasa bersifat tidak nyata
3.    Keterlibatan konsumen dalam proses produksi sangat besar
4.    Orang merupakan bagian dari produk jasa
5.    Banyak variasi (berubah-ubah) dalam menghasilkan masukan dan keluaran
6.    Banyak jasa yang sangat sulit untuk dinilai oleh konsumen
7.    Secara khusus tidak diperlukan tempat penyimpanan jasa
8.    Waktu merupakan factor yang relative lebih penting
9.    System penyampaian jasa banyak melibatkan saluran distribusi fisik dan elektronik

Pelayanan Keperawatan Di Rumah Sakit


Keperawatan adalah salah satu profesi di rumah sakit yang berperan penting dalam penyelenggaraan upaya menjaga mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Pada standar evaluasi dan pengendalian mutu dijelaskan bahwa pelayanan keperawatan menjamin adanya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi dengan terus-menerus melibatkan diri dalam program pengendalian mutu dirumah sakit ( aditama, 2010). Sejak lebih dari 100 tahun yang lalu, perawat legendaries Florence nightingale telah menyatakan bahwa “ hospital should not harm the patients” dan di tahun 1859 ia menyatakan bahwa pelayanan keperawatan bertujuan untuk “put patient in the best condition for nature to act upon him”. Hal ini menunjukan kepedulian yang mendalam dari seorang perawat terhadap pasien yang ditanganinya di rumah sakit.

James willan dalam buku hospital management (1990) menyebutkan bahwa perawat di rumah sakit mempunyai beberapa tugas, seperti:

1. Memberi pelayanan keperawatan pada pasien, baik untuk kesembuhan maupun pemulihan status fisik dan mentalnya.
2. Memberikan pelayanan lain bagi keamanan dan kenyamanan pasien, seperti penataan tempat tidur dan lain-lain.
3.    Melakukan tugas-tugas administrative.
4. Melakukan berbagai penelitian/riset untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
5.    Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berkelanjutan.
6.  Berpartisifasi aktif dalam program pendidikan bagi para calon perawat.

Untuk dapat melakukan tugas-tugas diatas, maka perawat perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1.  Mengupayakan semaksimal mungkin kesembuhan seorang pasien sehingga pasien tersebut mendapat derajat kesehatan yang sebaik-baiknya.
2.Sepanjang keadaan memungkinkan, mengikutsertakan keluarga pasien dalam proses perawatan, misalnya memberi makan atau mengganti baju
3.  Mengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya penyakit, sehingga kelompok pasien yang relative lebih berat dapat ditempatkan tidak jauh dari nurse station dan relative mendapat perhatian yang lebih besar.

John Griffith (1987) menyatakan bahwa kegiatan keperawatan di rumah sakit dapat dibagi menjadi keperawatan klinik dan manajemen keperawatan. Kegiatan keperawatan klinik antara lain:

1. Pelayanan keperawatan personal, yang antara lain berupa pelayananan perawatan umum dan atau spesifik untuk system tubuh tertentu, pemberian motivasi dan dukungan emosi pada pasien, pemberian obat dan lain-lain.
2. Berkomunikasi dengan dokter dan petugas penunjang medic, mengingat perawat selalu berkomunikasi dengan pasien setiap waktu sehingga merupakan petugas yang seyogyanya paling tahu tentang keadaan pasien. Berbagai hal tentang keadaan pasien ini perlu di komunikasikan dengan doter atau petugas lain.
3. Menjalin hubunhan dengan keluarga pasien. Komunikasi yang baik dengan keluarga/kerabat pasien akan membantu proses penyembuhan pasien itu sendiri. Keluarga perlu mendapat penjelasan sampai batas tertentu tentang keadaan si pasien, dan berpartisifasi aktif dalam proses penyembuhannya.
4.   Menjaga lingkungan bangsal tempat perawatan, baik lingkungan fisik, mikrobiologik, keamanan dan lain-lain.
5.  Melakukan penyuluhan kesehatan dan upaya pencegahan penyakit. Program ini dapat dilakukan pada pasien dengan materi spesifik sesuai penyakit yang dideritanya.

Dalam hal manajemen keperawatan dirumah sakit, tugas yang harus dilakukan adalah:

1.     Penanganan administrative, antara lain dapat berupa pengurusan masuknya pasien ke rumah sakit, pengawasan pengisian dokumen catatan medic dengan baik, membuat penjadwalan proses pemeriksaan/pengobatan pasien dan lain-lain.
2. Membuat penggolongan pasien sesuai dengan berat ringannya penyakit, dan kemudian mengatur kerja perawatan secara optimal pada satiap pasien sesuai kebutuhannya masing-masing .
3. Memonitor mutu pelayanan pada pasien, baik pelayanan keperawatan secara khusus maupun pelayanan lain secara umum.
4.  Manajemen ketenagaan dan logistic keperawatan, kegiatan ini meliputi staffing, schedulling, assignment dan  budgeting.

Infiks (Sisipan)

Infiks –el-, -em-, -er-

Infiks memiliki makna :

·        Menyatakan identitas- bila dilekatkan pada beberapa kata kerja, cth: gegar-gelegar, gulung-gemulung.
·        Menyatakan banyak- bila dilekatkan pada beberapa kata kerja atau beberapa kata benda, cth: getar-geletar, laki-lelaki, jari-jemari.
·        Berulang-ulang-bila dilekatkan pada beberapa kata kerja, cth: getar-gemetar.
Menyatakan benda-bila dilekatkan pada beberapa kata benda, cth: gaji-gergaji, suling-seruling.

Simulfiks (Imbuhan Gabung)

 Memper-kan, mempunyai sifat:

Ø  Fungsi imbuhan gabung Memper-kan adalah membentuk kata kerja transitif.
Ø  Bila dipasangkan dengan kata kerja tertentu akan membentuk makna “menjadikan sebagai bahan” (memperdebatkan).
Ø  Bila dipasangkan dengan kata sifat dan kata kerja yang menyatakan keadaan akan membentuk makna “menjadikan supaya” (mempersiapkan).
Ø  Tidak memiliki variasi bentuk. Semua konsonan dan vokal yang mendapat imbuhan gabung Memper-kan akan mengalami morfologi.

Memper-i, mempunyai sifat:
Ø  Fungsi imbuhan gabung Memper-I membentuk kata kerja transitif.
Ø  Bila dipasangkan dengan kata sifat akan membentuk makna “membuat supaya obyeknya menjadi atau menjadi lebih” (memperbaiki).
Ø  Bila dipasangkan dengan kata kerja tertentu akan membentuk makna “melakukan yang disebut pada kata dasarnya” (memperturuti).
Ø  Tidak memiliki variasi bentuk. Semua konsonan dan vokal yang mendapat imbuhan gabung Memper-i akan mengalami morfologi.

Diper-kan, mempunyai sifat:
Ø  Berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung Memper-kan.
Ø  Digunakan sebagai imbuhan kata kerja dalam kalimat yang pelakunya terletak sesudah kata kerjanya dengan makna “dibuat jadi…”
Ø  Tidak memiliki variasi bentuk. Semua konsonan dan vokal yang mendapat imbuhan gabung Diper-kan akan mengalami morfologi.

Diper-i, mempunyai sifat:
Ø  Berfungsi untuk membentuk kata kerja pasif sebagai kebalikan dari kata kerja aktif berimbuhan gabung Memper-i.
Ø  Digunakan sebagai imbuhan kata kerja dalam kalimat yang pelakunya terletak sesudah kata kerjanya.
Ø  Tidak memiliki variasi bentuk. Semua konsonan dan vokal yang mendapat imbuhan gabung Diper-i akan mengalami morfolog